Bulan suci Ramadhan adalah momen yang selalu dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Bulan ini penuh dengan keberkahan, ampunan, dan peluang untuk meningkatkan ibadah.
Sebagai bentuk persiapan menyambut Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa agar diberikan kesehatan, kekuatan, serta kesempatan untuk menjalankan ibadah dengan maksimal. Rasulullah SAW sendiri memiliki doa-doa khusus yang beliau baca ketika menyambut datangnya bulan Ramadhan.
Mengutip tulisan Ustadz Alhafiz Kurniawan di NU Online, berikut beberapa doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
Doa Rasulullah SAW Riwayat Imam At-Thabarani dan Imam Ad-Dailami
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ
Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.
Artinya: “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.”
Hadits ini dikutip oleh Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami dalam karyanya Ithafu Ahlil Islam bi Khususiyatis Shiyam, [Madinah, Maktabah At-Thayyibah: tanpa catatan tahun], halaman 108.
Doa Rasulullah SAW Riwayat Imam Abu Dawud
هِلالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ (مرتين)، آمَنْتُ بِالَّذِي خَلَقَكَ (ثلاث مرات)، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا ، وَجَاءَ بِشَهْرِ كَذَا
Hilālu rusydin wa khairin (2 kali), āmantu bil ladzī khalaqaka (3 kali), alhamdulillāhil ladzī dzahaba bi syahri kadzā, wa jā’a bi syahri kadzā.
Artinya: “Bulan petunjuk dan kebaikan (2 kali). Aku beriman kepada Tuhan yang menciptakanmu (3 kali). Segala puji bagi Allah yang menghilangkan bulan itu, dan mendatangkan bulan ini.” (HR Abu Dawud).
Doa Rasulullah SAW Riwayat Imam Ahmad.
hadits riwayat Imam Ahmad setelah Rasulullah SAW melihat hilal. Hadits ini kemudian dikutip oleh Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami dalam karyanya Ithafu Ahlil Islam bi Khususiyatis Shiyam, [Madinah, Maktabah At-Thayyibah: tanpa catatan tahun], halaman 109 dengan judul Zikir-zikir yang Dibaca ketika Melihat Bulan atau Rukyatul Hilal.
اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ العَظِيْمِ، اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الشَّهْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ الْقَدَرِ، وَمِنْ شَرِّ الْمحَشْرِ
Allāhu akbaru, lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhīmi. Allāhumma innī as’aluka khaira hādzas syahri, wa a‘ūdzu bika min syarril qadari, wa min syarril mahsyari.
Artinya: “Allah maha besar. Tiada daya dan upaya kecuali berkat pertolongan Allah yang maha agung. Aku memohon kepada-Mu kebaikan bulan ini (Ramadhan). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan takdir dan keburukan mahsyar.”
Adapun kutipan lengkap hadits riwayat Imam Ahmad adalah sebagai berikut:
وأخرج أحمد: أنه صلى الله عليه وسلم كَانَ يقول إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ: اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ العَظِيْمِ، اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الشَّهْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ الْقَدَرِ، وَمِنْ شَرِّ الْمحَشْرِ
Artinya, “Rasulullah SAW jika melihat bulan berdoa, ‘Allāhu akbaru, lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhīmi. Allāhumma innī as’aluka khaira hādzas syahri, wa a‘ūdzu bika min syarril qadari, wa min syarril mahsyari,” (HR Ahmad).
Semoga Allah SWT memberikan kesehatan, kesempatan, dan keberkahan bagi kita semua dalam menyambut bulan Ramadhan.